Walaupun relatif baru muncul namun popularitas kamera high-zoom.
Di bagian belakang ada layar LCD seluas 2,5 inci yang memiliki tampilan sangat jernih dan tajam. Ditambah lagi dengan pengaturan brightness yang disediakan, memantau objek yang dibidik di bawah terik sinar matahari sepertinya tak akan terlalu sulit. Layar ini juga sudah dilapisi dengan bahan anti-glare sehingga tidak memantulkan cahaya dari luar. Angle of view-nya juga cukup luas sehingga memotret dari sudut ekstrim juga tidak ada kendala yang terlalu fatal.
compact melesat naik dengan cepat. Dalam waktu singkat, hampir semua produsen kamera termasuk Kodak sudah memiliki jajaran produk dalam kategori ini. Salah satu kamera high-zoom compact keluaran Kodak yang terbaru adalah Kodak EasyShare Z915 ini.
Masuk kategori compact memang bukan berarti berukuran mungil meski untuk menyebut kamera ini berukuran besar juga kurang tepat. Paling tidak membawa kamera ini bepergian tidaklah terlalu sulit. Di samping itu ukuran yang tak terlalu kecil juga menguntungkan dari sisi pengoperasian. Ukuran grip yang cukup besar membuat kamera ini jadi tak gampang selip saat digunakan.
Berbeda dengan kebanyakan kamera high-zoom compact yang biasanya menawarkan kemudahan dengan hanya memberikan pengaturan otomatis, yang satu ini justru membuat terobosan dengan menawarkan kemungkinan membuat pengaturan manual. Paling tidak Anda bisa membuat pengaturan exposure, aperture, dan shutter priority secara manual. Memang keleluasaan yang ditawarkan tak seluas kamera DSLR tapi untuk sekedar berusaha mengenali fungsi kamera DSLR sebelum benar-benar beralih, kamera ini cukup memuaskan.
Satu yang jelas menambah nilai plus kamera ini adalah sistem navigasinya yang mudah dipahami. Tampilan menu pada layar sangat rapi dan mudah dimengerti sementara fungsi-fungsi dari kamera ini juga diberi label dengan jelas. Kalaupun ada yang disayangkan barangkali adalah absennya kemungkinan untuk mengatur tingkat kompresi hasil bidikan sehingga pada beberapa kasus kualitas yang sebenarnya bagus justru rusak karena sistem kompresi kamera.
Dari sisi performa, kamera 10 megapixel dengan kemampuan optical zoom sampai 10x ini cukup bisa diandalkan. Start up time hanya sekitar 3,5 detik sementara jarak antara satu pemotretan dengan yang berikutnya hanya sekitar 1,2 detik saja. Sebenarnya yang menghambat performa kamera ini adalah sistem autofocus-nya yang relatif lambat.
Soal hasil, cacat utama adalah pada sistem kompresinya. Selebihnya, kamera ini cukup bagus. Lensanya nyaris tak menimbulkan barrel distortion sedangkan dynamic range-nya juga bagus. Noise cukup bisa dikendalikan dengan baik, terbukti hingga ISO 800 pun hampir tak terlihat ada noise. Akibatnya, Trusted Reviews hanya memberikan nilai 8 saja buat kamera yang dilepas dengan harga sekitar US$276 atau kurang lebih setara dengan Rp2.7 jutaan ini.(trv/roc)
................................................................................................................................
SPESIFIKASI:
Sensor | : | 1/2.3 type CCD (10 megapixel) |
Lens | : | 35–350 mm |
Zoom | : | 10x optical, 5x digital |
Viewfinder | : | N/A |
LCD Monitor | : | 2.5 in. high resolution (230K dots) |
Maximum Aperture | : | f/3.5–4.8 |
Shutter Speed | : | 1/8–1/1000 sec. |
White Balance | : | auto, daylight, tungsten, fluorescent, open shade |
Flash | : | Built in |
Shooting Modes | : | Smart Capture, sport, Program mode, Aperture priority mode, Shutter priority mode, Manual mode, portrait, panorama, video, Scene modes |
Photo Effects | : | - |
Storage Media | : | 32MB + SDHC/SD card slot |
File Format | : | JPEG |
Interfaces | : | USB, A/V out |
Dimension | : | 4.2 x 2.9 x 1.4 in |
Official Site | : |
0 komentar:
Posting Komentar