Selasa, 13 Desember 2011

Rule of Third


Ketika memotret, hal pertama yang ada di pikiran kita adalah menentukan obyek apa yang hendak kita potret. Obyek ini biasa disebut sebagai point of interest. Setelah itu pertanyaan yang muncul adalah ‘ditaruh’ di mana obyek kita tersebut? Di tengah? Di kiri? Di mana bagusnya? Ini yang biasa disebut ‘mengatur komposisi’.


Dalam seni lukis, desain dan fotografi, ada panduan komposisi yang disebut sebagai Rule of Thirds. Panduan Rule of Thirds adalah dengan membayangkan garis imajiner yang membagi foto menjadi 9 bagian yang sama. Jadi ketika memotret, kita membayangkan seolah-olah kita menarik garis dua garis vertikal dan dua garis horisontal. Obyek yang menjadi point of interest kita lalu kita letakkan di sepanjang garis ini atau di titik pertemuan antara dua garis (biasa disebut power point).

Karena lebih sebagai panduan dan bukan aturan, penempatan obyek tentu tidak selalu harus tepat di sepanjang garis atau di pertemuan dua garis seperti di atas. Tapi menempatkan obyek di sekitar garis ini pada umumnya akan membantu kita membentuk komposisi yang lebih bagus. Pada contoh di bawah ini kita bisa lihat bahwa point of interest orang yang berlari kita tempatkan di dekat garis vertikal sebelah kiri, sementara perahu kita tempatkan di dekat garis vertikal sebelah kanan. Selain itu garis cakrawala kita tempatkan di garis horisontal bawah.


Tentu dalam suatu karya seni akan lebih bebas bila tak banyak aturan, toh katanya “the beauty is in the eye of the beholder”, tapi jika hasil foto terbukti terlihat lebih bagus dengan Rule of Thirds ini ya tentu tidak ada salahnya untuk dicoba.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar