Rabu, 06 Oktober 2010

Tips Membeli HP Bekas Second ( part 2 )


Berikut Tips Aman Membeli Handphone Second (Bekas) :
* Tentukan pilihan sebelum beranjak ke toko/shop. Ini akan mempermudah dan tak membuat Anda pusing ketika telah sampai. Referensi dari website, blog, atau majalah amat diperlukan. Informasi dari teman juga bisa sebagai second opinion. Hal ini juga akan membantu mendapat informasi tentang paket pembelian.
* Sesuaikan ponsel yang akan dibeli dengan tingkat kebutuhan. Model sah-sah saja jadi pertimbangan. Tingkat kebutuhan akan mengacu pada fitur yang diperlukan.
* Pastikan dua atau tiga shop/toko. Tak perlu terlalu banyak, sebab biasanya harga yang ditawarkan adalah harga rata-rata. Selisih harga umumnya tak terpaut jauh.
* Ponsel bekas ada beberapa macam. Ada yang paket penjualannya masih lengkap, ada pula yang hanya berisi handset dan charger baterai, bahkan ada yang batangan (hanya handset).
* Perhatikan kondisi fisik. Ada cacat atau tidak. Ini akan berkaitan dengan keputusan, apakah bisa ditolerir atau tidak. Sekaligus sebagai bahan untuk penawaran. sedikit lecet mungkin tak masalah, kecuali pada bagian layar dan bagian dalam. sebaiknya minta dicek semua.
* Daya tahan baterai penting. Lakukan pengisian ulang sejenak (kalo memungkinkan). Kemudian cobalah untuk melakukan penggunaan fitur. Usahakan yang menguras baterai seperti kamera, musik, dll. Andaikata sudah terlanjur tips merawat batrei hape ini yang harus anda lakukan.
* Tes speaker dengan melakukan panggilan. Boleh juga dengan memutar lagu bila memiliki kapasitas pemutar lagu.
* Lihatlah jaringannya. Apakah memiliki jaringan triple atau quad. Ini penting jika Anda gunakan di luar negeri yang memiliki band berbeda. Beberapa ponsel bahkan hanya memiliki dualband.
* Cek IMEI dan kartu garansi (barangkali masih berlaku). Mungkin kode ini perlu.
* Jangan takut untuk mengembalikan jika ternyata tak sesuai dengan yang dijanjikan oleh penjual, kalau boleh sih.

Tips Memilih dan Membeli Ponsel Bekas

Handphone atau telepon seluler atau ponsel, sekali lagi tak henti-hentinya menebarkan 'pesona'-nya bagi para konsumen maupun calon konsumennya. Daya pikatnya tak lagi terletak pada teknologi canggih komunikasi yang ditawarkan, namun juga pada lifestyle alias 'gaya hidup', yang mengandung unsur pasti: Gengsi! Komunikasi bukan lagi sebagai satu pilihan, namun kewajiban dan keharusan. Tak heran, kebutuhan akan perangkatnya pun seolah makin 'tak terkendali' alias meningkat, dari waktu ke waktu.
Namun demikian, walaupun memiliki kebutuhan yang sama akan perangkat ponsel tersebut, tetap saja tak bisa dipungkiri bahwa daya beli masing-masing konsumen maupun calon konsumen tak sama. Banyak 'parameter' atau 'batasan-batasan' yang dimiliki oleh mereka dalam menentukan pilihan akan perangkat ponsel yang akan mereka gunakan selain dari sisi harga, seperti fitur, model, fungsional, dan sebagainya.
Saat ini, ponsel bekas makin diminati oleh para calon konsumen. Karena, para konsumen mulai kreatif dalam berpikir. Daripada mereka membelanjakan uangnya untuk ponsel yang baru dengan fungsi yang 'standard', lebih baik yang bekas namun memiliki fitur 'di atas standard'. Nilai uang yang dikeluarkan memang hampir sama, namun 'kemampuan' yang dimiliki oleh ponsel tersebut tentu berbeda.
Nah, berikut ini adalah tips bagi para calon konsumen yang akan memilih dan membeli ponsel bekas, agar bisa mendapatkan barang masih sangat layak dan normal, dengan harga yang relative murah.
1. Kenali Jenis Ponsel yang Akan Dibeli
Sebelum anda berangkat ke outlet atau counter HP, buatlah gambaran mengenai ponsel jenis apa yang akan anda beli, seperti: merk, type, dan jenis layanan komunikasi (GSM atau CDMA). Hal ini dilakukan, agar anda tak bingung dan mudah terpengaruh ketika dihadapkan dengan banyak pilihan di salah satu counter HP yang anda kunjungi. Atau bila perlu, carilah teman anda yang mempunyai ponsel yang sama dengan jenis ponsel yang anda inginkan. Sehingga anda telah mempunyai gambaran yang pasti mengenai ponsel tersebut.
2. 'Survei' Harga Pasaran
Carilah harga pasaran dari ponsel yang anda inginkan, baik baru maupun bekas, sebagai bahan pertimbangan dalam 'mengukur' nilai harga ponsel dengan masa pakai, nilai penyusutan, tren, dsb. Referensi mengenai harga ponsel bisa anda dapatkan melalui majalah atau tabloid mengenai ponsel, ataupun menanyakan secara langsung pada beberapa counter HP, sebagai bahan perbandingan.
3. Teliti Fisik dan Kelengkapan Ponsel
Yang namanya barang bekas, di mana-mana pasti memiliki cacat. Jangankan yang bekas, yang baru pun kadang juga telah memiliki 'cacat bawaan' alias 'cacat pabrik'. Tapi, paling tidak kita bisa mendapatkan barang bekas yang masih bagus, atau istilahnya 'BSB', yakni Bekas Seperti Baru. Kita mencari barang yang memiliki 'cacat' yang sesedikit mungkin, atau mungkin yang hampir tanpa cacat.
Teliti keutuhan fisik ponsel, baik itu casing, keypad atau tombol, LCD, baterai, charger, dos (samakan no. imei yang ada pada dos dengan no imei yang tertera badan ponsel bagian belakang) + buku manual, headset atau handsfree (optional), baut-baut, dan segel. Selain masalah keutuhan fisik, juga 'originalitas' atau 'keaslian' komponen luar (penampilan) dan dalam (hardware/perangkat keras) ponsel. Salah satu cara untuk mengenali keaslian ponsel tersebut, salah satunya bisa dilihat dari stiker yang ada pada ponsel tersebut, yang menunjukkan identitas dari distributor resminya. Hati-hati dengan penampilan yang 'Aspal' alias 'Asli tapi Palsu'.
4. Teliti Fungsionalitas dan Operasional Ponsel
Kenali menu standard dari ponsel, beserta keseluruhan isi dan fungsi dari dari ponsel tersebut. Cobalah untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dengan terlebih dahulu mengisinya dengan berbagai macam SIM Card, baik yang berteknologi GSM maupun CDMA. Untuk ponsel berteknologi GSM, ada 3 frekuensi yang dipergunakan, yakni 900 MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz. Di Indonesia, yang saat ini dipergunakan adalah frekuensi 900/1800 MHz. Sedangkan frekuensi 1900 MHz dipergunakan pada ponsel berteknologi CDMA, disamping penggunaan frekuensi 850 MHz.
Telitilah pada kekuatan sinyal dan baterai, dengan mengamatinya pada indikator yang tertera di LCD atau tampilan pada layer ponsel. Jangan sampai nanti ternyata ponsel yang anda beli tersebut, baterainya nge-'drop' alias mudah habis, susah diisi ulang alias di-'charge' dan sinyalnya lemah sekali. Cobalah juga untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dari kemudahan respon pada tombolnya, kekontrasan, gelap-terang, serta warna tampilan atau LCD ponsel, kondisi speaker beserta volumenya, microphone, vibrator alias menu getar ponsel, buzzer alias speaker yang mengeluarkan bunyi ringtones dari ponsel tersebut, beserta volumenya.
Kemudian untuk perangkat lunaknya, cobalah fitur-fitur dari ponsel (andai tersedia), seperti: perangkat konektifitas (IR – Infra Red, Bluetooth, kabel data), memori eksternal (MMC, RS-MMC, dll), handsfree, software-software aplikasi yang disediakan ponsel dan juga nomor kode standar atau phone code dari ponsel tersebut.
Pencet sembarang tombol dengan serampangan, anggap saja seperti anak kecil yang bermain-main ponsel dengan memencet tombol-tombolnya, sebanyak mungkin tombol dan selama mungkin. Perhatikan, jika kemudian ponsel tersebut hang atau macet, bisa dipastikan ponsel tersebut 'tak layak' pakai. Hati-hati dengan kamuflase yang dibuat oleh penjual ponsel yang 'curang', dari luar tampak bagus, didalamnya 'hancur lebur'.
5. Teliti Perjanjian Jual Beli dan Layanan 'After Sales'
Tanyakan mengenai garansi yang dimiliki oleh ponsel, apakah garansi dari distributor masih berlaku atau sudah kadaluwarsa. Kemudian, pastikan jaminan atau garansi apa yang diberikan oleh counter ponsel tersebut, garansi servis atau komponen, dan sampai berapa lama garansi tersebut berlaku.
6. Pilihlah Counter yang Profesional
Untuk menghindari 'penipuan' dalam jual beli ponsel, sebaiknya anda memilih counter yang professional dan terpercaya. Jangan tertipu dengan penampilan bangunan counter dan kata-kata dari si penjual yang manis penuh dengan 'rayuan'. Atau mungkin, anda meminta saran atau rekomendasi dari teman yang sudah pernah mendatangi counter tertentu. Dan jika anda tak menemui ponsel yang memenuhi criteria yang sesuai dengan yang anda inginkan, lebih baik pindah ke lain ponsel atau tunda dulu pembelian ponsel pada hari itu.
Selamat memilih-milih dan berbelanja ponsel, jangan lupa: tetap waspada akan bahaya copet yang mengincar di sekitar anda! (/bun)

Tips Membeli HP Bekas

Adakalanya karena keterbatasan dana yang kita miliki, maka dengan terpaksa anda harus membeli ponsel bekas untuk menyesuaikan dengan kantong anda. Banyak sekali ponsel-ponsel bekas yang ditawarkan dengan berbagai variasi merek, tipe, kelebihan maupun harga yang lebih murah daripada ponsel baru.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum anda memutuskan untuk membeli ponsel bekas adalah sebagai berikut:
Dana
Satu hal yang paling penting dalam memilih ponsel bekas adalah menyesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang tersedia. Sebelum melakukan penawaran sebaiknya anda mengetahui harga baru ponsel tersebut di pasaran, bandingkan harga penawaran ponsel bekas tersebut dengan harga ponsel baru di pasaran.
Garansi Ponsel
Periksa apakah ponsel bekas atau second tersebut masih dalam masa garansi, biasanya ponsel yang masih bergaransi adalah ponsel yang belum berumur lebih dari setahun dari tanggal pembelian tangan pertama, lebih baik anda memilih membeli ponsel yang masih dalam keadaan bergaransi, karena lebih terjamin keadaan ponselnya. Namun apabila masa garansi ponsel tersebut sudah habis atau tidak ada garansinya lagi maka anda harus lebih teliti lagi dalam memeriksa keadaan ponsel bekas yang akan anda beli. Pastikan juga bahwa ponsel tersebut bukanlah ponsel curian dengan melihat kelengkapan dari ponsel bekas tersebut yang meliputi: dos beserta buku panduan yang disertakan pada ponsel, juga aksesori pelengkap yang terkadang juga disertakan saat membeli ponsel baru, misalnya: handfree.
Non-garansi atau Black Market (BM)
Jangan membeli ponsel yang black market (BM), karena resikonya sering terjadi jamper pada PCB nya dan apabila dimasukkan file program (flash) originalnya pada bagian software-nya sering terjadi “Contact Service” dan kerusakan lainnya serta terkadang tidak bias dikembalikan seperti semula sehingga ponsel tersebut tidak bisa dipakai sama sekali (matot)
Kondisi Fisik
Periksalah kondisi luar maupun dalam ponsel apakah masih dalam keadaan baik dan yang terpenting tidak cacat. Sebaiknya anda juga membuka casing ponsel tersebut untuk memastikan apakah ponsel tersebut pernah terjatuh ataupun pernah diperbaiki (servis). Perhatikan kondisi LCD apakah masih dalam keadaan baik atau sudah buram, juga periksa keoriginalannya. Setelah anda memeriksa kondisi ponsel, maka selanjutnya hidupkan ponsel, coba semua tombol-tombol pada keypad apakah ada yang macet ataupun malah tidak berfungsi. Cobalah menekan sembarang tombol angka pada keypad sebanyak mungkin dan pastikan ponsel tidak hang. Lalu pastikan fungsi-fungsi pada menu semua berfungsi dengan baik, misalnya: ringtone, getar, dan lain-lain.
Sinyal
Pastikan sinyal ponsel masih baik. Coba bandingkan ponsel yang sejenis dengan kartu jaringan yang sama pula. Jika ponsel saat anda coba tiba-tiba mati sendiri maka berhati-hatilah, ponsel tersebut bermasalah, hal ini bisa disebabkan battery maupun IC Power-nya lemah.
Nomor IMEI
Periksalah dengan seksama apakah sama semua antara nomor IMEI pada ponsel (biasanya tertera di bagian belakang ponsel/dibalik battery), nomor IMEI pada program ponsel(mesin ponsel) dan nomor IMEI yang tertera pada dos ponsel. Hal ini dilakukan adalah untuk mempermudah anda untuk menjual kembali ponsel ini dikemudian hari sebab nomor IMEI sudah cocok semua.
Battery
Battery yang disertakan pada beberapa ponsel bekas tentunya mempunyai daya hidup (life time) yang lebih pendek, misalnya waktu jaga (stan-by) dan waktu bicara (talk-time) akan lebih pendek. Lain halnya jika battery ponsel tersebut masih baru atau anda belikan battery baru. Untuk menguji battery maka lakukan panggilan dengan menggunakan ponsel tersebut untuk menelepon seseorang atau melakukan panggilan bebas pulsa dalam jangka waktu yang lama.
Charger
Perhatikan charger-nya. Biasanya yang tidak original lama proses charger-nya, sebaliknya yang original cepat proses charger-nya. Fisik charger yang original lebih berat dibandingkan dengan yang tidak original. Kabel original lebih panjang dibanding yang tidak original.
Sparepart
Sebaiknya anda memilih ponsel yang memiliki jaringan servis yang banyak, hal ini mempermudah anda dalam memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi saat anda menggunakan ponsel tersebut, demikian juga dengan ketersediaan suku cadang/sparepart ataupun aksesori ponsel yang lengkap.

Mengingat semakin cepatnya kemajuan teknologi ponsel saat ini, hampir tiap bulan diluncurkan model-model baru oleh masing-masing vendor.
Bagi gadget freak(maniak handphone) yang berduit, tentu menjadi kesenangan berburu handphone terbaru, handphone “lama” biasanya dijual.
Terlebih lagi yang terjadi di singapura, handphone terbaru diburu, yang “lama” di jual dan akhirnya sampai di sentra ponsel di pulau batam.
Tidak heran handphone yang baru diluncurkan 1 atau 2 bulan yang lalu, banyak terpajang di etalase toko handphone bekas.
Bagi kita yang ingin mengganti handset dengan yang lebih baru, namun dana terbatas, hanphone bekas nan mutakhir bisa jadi pertimbangan, harganya relatip jauh lebih murah. Untuk beberapa brand tertentu harganya kadang cuman 50% dari baru.
Membeli handphone bekas sebetulnya sama saja dengan membeli handphone baru, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, jangan sampai terbeli handphone yang sudah mau rusak.
Pengalaman penulis membeli hp bekas, belum ada masalah, bahkan sampai dijual lagi.
Berikut beberapa tips membeli hadphone bekas.
Fisik handphone jangan ada yang cacat. Perhatikan benar-benar fisik handphone, buka batere, liat tempat dudukan simcard, screw ada bekas-bekas dibuka atau tidak.
LCD, Memeriksa LCD bisa dengan memasang wallpaper berwarna cerah, seperti biru, apabila warna yang dipancarkan meredup berarti lampu lcd melemah. Perhatikan juga titik-titik merah di layer, itu menandakan adanya Dead Pixel. Hindari yang seperti ini, karena LCD merupakan komponen hp yang mahal.
Nomor IMEI, Nomor IMEI ini penting untuk mengetahui mainboard masih asli atau tidak, caranya dengan menekan *#06#, lalu nomor yang keluar cocokkan dengan yang terdapat dibawah batere.
Batere, Pastikan batere handphone yang kita beli tidak “ngedrop” caranya, saat membeli maksimalkan pemakaian hp dengan merekam atau menelpon (yang bebas pulsa aja) kalau batere masih bertahan sekitar 30 menit atau lebih tanpa “ngedrop”, berarti batere masih ok.
Periksa Speaker dan Mic, Memeriksa speaker cukup dengan putarkan ringtone atau lagu dengan volume maksimum kalau suaranya tidak pecah, berarti speaker masih ok. Untuk mic, anda harus mencobanya dengan melakukan panggilan.
Demikian beberapa tips yang bisa kita gunakan saat membeli handphone bekas,

 

semoga bermanfaat.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar