Membeli handphone second memang gampang-gampang susah. Nah supaya tidak menyesal dikemudian hari, nih ada beberapa tips :
1. Harga,
INilah yang jadi syarat utama membeli HP bekas. Disetiap toko tentu harganya berbeda-beda, jadi anda jangan ragu untuk melakukan survey dulu. Membandingkan bisa lewat iklan atau majalah ponsel, lalu bandingkan dengan dengan mendatangi satu-demi satu tokonya. Harga yang ditawarkan harus sesuai dengan kualitasnya.
2. Garansi
Cek dulu, apakah HP yang anda beli ada garansi toko/resmi. Jika masih ada garansinya resmi apakah masih berlaku atau tidak. Lalu garansi toko yang baik adalah 3 bulan.
3. Baterai
Ada trik bagus untuk mengetahui apakah baterainya sudah drop atau belum. Pertama, perhatikan permukaan baterainya. Apakah rata atau menggelembung, Jika menggelembung berarti baterainya sudah uzur. Kedua, adalah memainkan menu suara, ringtone, call, getar, MP3, jika pada saat kita memainkan menu dalam 2-5 menit dan tiba-tiba indikator baterai turun, berarti baterainya sudah drop.
4. LCD,
Hal ini juga sangat penting karena suku cadangnya lumayan mahal jika rusak. Kalaupun ada ynag murah tapi kualitasnya kurang bagus. Trik untuk mengetahui kualitas LCD masih bagus atau tidak adalah dengan melihat permukaan LCD dari samping kiri-kanan, atas-bawah. Jika permukaannya agak gelap atau ada bercak hitam dan tidak merata berarti LCD itu kurang bagus kualitasnya atau sudah pernah diservis.
5. Segel
Jika segel dalamnya sudah terlepas atau tidak ada lagi, berarti HP ini pernah diservis.
6. Kardus dan buku panduan
Harus benar-benar dicocokkan antara kardus dan HPnya, dapat juga dilihat melalui IMEI, Jika nomornya berbeda, bisa jadi itu adalah HP curian.
Nah, Semoga membantu. Selamat Mencari…… ( Kalo udah dapet…. Tes..tes..telfon bunda yaaaa….. ) Kalo enggak punya waktu… bunda bantuin cariin dech….
atau
Handphone atau telepon seluler atau ponsel, sekali lagi tak henti-hentinya menebarkan 'pesona'-nya bagi para konsumen maupun calon konsumennya. Daya pikatnya tak lagi terletak pada teknologi canggih komunikasi yang ditawarkan, namun juga pada lifestyle alias 'gaya hidup', yang mengandung unsur pasti: Gengsi! Komunikasi bukan lagi sebagai satu pilihan, namun kewajiban dan keharusan. Tak heran, kebutuhan akan perangkatnya pun seolah makin 'tak terkendali' alias meningkat, dari waktu ke waktu.
Namun demikian, walaupun memiliki kebutuhan yang sama akan perangkat ponsel tersebut, tetap saja tak bisa dipungkiri bahwa daya beli masing-masing konsumen maupun calon konsumen tak sama. Banyak 'parameter' atau 'batasan-batasan' yang dimiliki oleh mereka dalam menentukan pilihan akan perangkat ponsel yang akan mereka gunakan selain dari sisi harga, seperti fitur, model, fungsional, dan sebagainya.
Saat ini, ponsel bekas makin diminati oleh para calon konsumen. Karena, para konsumen mulai kreatif dalam berpikir. Daripada mereka membelanjakan uangnya untuk ponsel yang baru dengan fungsi yang 'standard', lebih baik yang bekas namun memiliki fitur 'di atas standard'. Nilai uang yang dikeluarkan memang hampir sama, namun 'kemampuan' yang dimiliki oleh ponsel tersebut tentu berbeda.
Nah, berikut ini adalah tips bagi para calon konsumen yang akan memilih dan membeli ponsel bekas, agar bisa mendapatkan barang masih sangat layak dan normal, dengan harga yang relative murah.
1. Kenali Jenis Ponsel yang Akan Dibeli
Sebelum anda berangkat ke outlet atau counter HP, buatlah gambaran mengenai ponsel jenis apa yang akan anda beli, seperti: merk, type, dan jenis layanan komunikasi (GSM atau CDMA). Hal ini dilakukan, agar anda tak bingung dan mudah terpengaruh ketika dihadapkan dengan banyak pilihan di salah satu counter HP yang anda kunjungi. Atau bila perlu, carilah teman anda yang mempunyai ponsel yang sama dengan jenis ponsel yang anda inginkan. Sehingga anda telah mempunyai gambaran yang pasti mengenai ponsel tersebut.
2. 'Survei' Harga Pasaran
Carilah harga pasaran dari ponsel yang anda inginkan, baik baru maupun bekas, sebagai bahan pertimbangan dalam 'mengukur' nilai harga ponsel dengan masa pakai, nilai penyusutan, tren, dsb. Referensi mengenai harga ponsel bisa anda dapatkan melalui majalah atau tabloid mengenai ponsel, ataupun menanyakan secara langsung pada beberapa counter HP, sebagai bahan perbandingan.
3. Teliti Fisik dan Kelengkapan Ponsel
Yang namanya barang bekas, di mana-mana pasti memiliki cacat. Jangankan yang bekas, yang baru pun kadang juga telah memiliki 'cacat bawaan' alias 'cacat pabrik'. Tapi, paling tidak kita bisa mendapatkan barang bekas yang masih bagus, atau istilahnya 'BSB', yakni Bekas Seperti Baru. Kita mencari barang yang memiliki 'cacat' yang sesedikit mungkin, atau mungkin yang hampir tanpa cacat.
Teliti keutuhan fisik ponsel, baik itu casing, keypad atau tombol, LCD, baterai, charger, dos (samakan no. imei yang ada pada dos dengan no imei yang tertera badan ponsel bagian belakang) + buku manual, headset atau handsfree (optional), baut-baut, dan segel. Selain masalah keutuhan fisik, juga 'originalitas' atau 'keaslian' komponen luar (penampilan) dan dalam (hardware/perangkat keras) ponsel. Salah satu cara untuk mengenali keaslian ponsel tersebut, salah satunya bisa dilihat dari stiker yang ada pada ponsel tersebut, yang menunjukkan identitas dari distributor resminya. Hati-hati dengan penampilan yang 'Aspal' alias 'Asli tapi Palsu'.
4. Teliti Fungsionalitas dan Operasional Ponsel
Kenali menu standard dari ponsel, beserta keseluruhan isi dan fungsi dari dari ponsel tersebut. Cobalah untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dengan terlebih dahulu mengisinya dengan berbagai macam SIM Card, baik yang berteknologi GSM maupun CDMA. Untuk ponsel berteknologi GSM, ada 3 frekuensi yang dipergunakan, yakni 900 MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz. Di Indonesia, yang saat ini dipergunakan adalah frekuensi 900/1800 MHz. Sedangkan frekuensi 1900 MHz dipergunakan pada ponsel berteknologi CDMA, disamping penggunaan frekuensi 850 MHz.
Telitilah pada kekuatan sinyal dan baterai, dengan mengamatinya pada indikator yang tertera di LCD atau tampilan pada layer ponsel. Jangan sampai nanti ternyata ponsel yang anda beli tersebut, baterainya nge-'drop' alias mudah habis, susah diisi ulang alias di-'charge' dan sinyalnya lemah sekali. Cobalah juga untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dari kemudahan respon pada tombolnya, kekontrasan, gelap-terang, serta warna tampilan atau LCD ponsel, kondisi speaker beserta volumenya, microphone, vibrator alias menu getar ponsel, buzzer alias speaker yang mengeluarkan bunyi ringtones dari ponsel tersebut, beserta volumenya.
Kemudian untuk perangkat lunaknya, cobalah fitur-fitur dari ponsel (andai tersedia), seperti: perangkat konektifitas (IR – Infra Red, Bluetooth, kabel data), memori eksternal (MMC, RS-MMC, dll), handsfree, software-software aplikasi yang disediakan ponsel dan juga nomor kode standar atau phone code dari ponsel tersebut.
Pencet sembarang tombol dengan serampangan, anggap saja seperti anak kecil yang bermain-main ponsel dengan memencet tombol-tombolnya, sebanyak mungkin tombol dan selama mungkin. Perhatikan, jika kemudian ponsel tersebut hang atau macet, bisa dipastikan ponsel tersebut 'tak layak' pakai. Hati-hati dengan kamuflase yang dibuat oleh penjual ponsel yang 'curang', dari luar tampak bagus, didalamnya 'hancur lebur'.
5. Teliti Perjanjian Jual Beli dan Layanan 'After Sales'
Tanyakan mengenai garansi yang dimiliki oleh ponsel, apakah garansi dari distributor masih berlaku atau sudah kadaluwarsa. Kemudian, pastikan jaminan atau garansi apa yang diberikan oleh counter ponsel tersebut, garansi servis atau komponen, dan sampai berapa lama garansi tersebut berlaku.
6. Pilihlah Counter yang Profesional
Untuk menghindari 'penipuan' dalam jual beli ponsel, sebaiknya anda memilih counter yang professional dan terpercaya. Jangan tertipu dengan penampilan bangunan counter dan kata-kata dari si penjual yang manis penuh dengan 'rayuan'. Atau mungkin, anda meminta saran atau rekomendasi dari teman yang sudah pernah mendatangi counter tertentu. Dan jika anda tak menemui ponsel yang memenuhi criteria yang sesuai dengan yang anda inginkan, lebih baik pindah ke lain ponsel atau tunda dulu pembelian ponsel pada hari itu.
Selamat memilih-milih dan berbelanja ponsel, jangan lupa: tetap waspada akan bahaya copet yang mengincar di sekitar anda!
juga
Berikut ini kami sampaikan beberapa Tips membeli Handphone bekas yang harus kita perhatikan diantaranya :
* Harga pasar, inilah yang menjadi syarat utama membeli hp bekas untuk harga di setiap toko pasti berbeda-beda untuk patokan harga anda bisa lihat di iklan baris atau tabloid pulsa atau tabloid sms lalu samakan dengan harga di toko jika di toko terlalu mahal di banding harga di iklan baris langsung saja bilang "harga anda di atas pasaran" dari situ anda langsung memberi penawaran dengan harga terendah, untuk yang lain sebelum membeli anda bisa survei dari toko satu ke toko bandingkan perbedaannya sesuai tidak dengan harga pasar.
* Garansi, ini yang penting apakah itu garansi resmi / garansi toko, cek dulu apakah handphone yang akan anda beli untuk garansi resminya apakah masih berlaku. Garansi toko yang bagus adalah masa garansi minimal 3 bulan.
* Baterai, ini yang menjadi momok dalam membeli handphone bekas, batere menjadi drop (lowbat). Ada trik untuk mengetahui batere tersebut masih bagus apa tidak pertama perhatikan permukaan baterai apakah rata/tidak?. Jika tidak rata (menggelembung) itu berarti batere sudah uzur harus di ganti. Yang kedua adalah memainkan menu suara, ringtone, call, getar, mp3, jika kita memainkan menu itu dalam 2-5 menit jika indikator tanda batere penuh lalu anda memainkan menu dan tiba-tiba ada tulisan batere lemah maka ketahuan batere itu sudah soak. Untuk baterai HP merk Nokia yang asli bergambar tangan sedang berjabatan dan berhologram.
* Layar LCD, ini juga penting karena bagian ini suku cadangnya lumayan mahal. Walau banyak yang murah tapi kualitasnya jelek. Trik untuk mengetahui qualitas LCD masih bagus /tidak bisa anda cek dengan melihat permukaan LCD dari samping kanan kiri tasa bawah jika warna LCD agak gelap atau permukaan LCD ada bercak hitam tidak merata seperti gosong berarti LCD tersebut qualitasnya jelek dan bekas di servis. Ada cara lain melihat qualitas LCD yaitu dengan menekan bagian luar atas dan bawah bingkai LCD jika di tekan lalu lepas perhatikan apakah di layar menu tetap utuh atau sudah buram.
* Body bagian dalam, lihatlah permukaan mika bening di keypad perhatikan di baut penutup apakah terlihat retak /masih mulus?
* Segel, ini penting lihat apakah segel hologram nokia masih terpasang atau sudah dilepas jika sudah terlepas atau tidak ada lagi, berarti hp tersebut pernah di servis.
* Signal, merupakan nyawa dari sebuah handphone banyak kasus di hp nokia adalah tejadi no signal kerusakan sinyal untuk penggantian sparepart-nya saja sekitar 200ribu. Namun banyak diakali dengan diservis dengan cara mengangkat sinyal tersebut untuk sementara waktu lalu di jual. Untuk mengecek sinyal ada cara yang ampuh yaitu menggunakan kartu SIMPATI jika menggunakan simpati jika sinyal terlihat naik turun terlalu lama mungkin sinyal sudah bobrok. Karena Sinyal simpati sangat mudah ditangkap di banding kartu lain.
* Dus pembungkus dan buku panduan, cocokkan apakah dus itu benar-benar dus yang sesuai dengan handphone yang tertera. Untuk mencocokkan antara dus dan handphone bisa dilihat dari no IMEI yang tertera di balik batere dan di sampng dus cocokan apakah nomornya sama. Jika berbeda bisa jadi itu handphone curian. Jika nomor imei tidak ada, Anda bisa mengetahui dengan cara menekan *#06# pada keypad ponsel dan nomor IMEI akan muncul di layar ponsel. Cocokan nomor yang tampil di layar dengan yang ada di label.
* Cek tahun pembuatan, mengecek tahun pembuatan adalah penting berguna untuk mengetahui berapa lama digunakan. Untuk mengecek tahun pembuatan dengan cara menekan *#0000# (Nokia) pada keypad maka tahun pembuatan akan muncul di layar LCD.
0 komentar:
Posting Komentar